Minggu, 22 Januari 2012

Perangkat Teknologi Masa Depan Karya Nokia


Nokia World 2011
 
FORSEL/VAKSIANDRA NURYADI
Ponsel berlayar fleksibel yang bisa ditekuk hasil pengembangan baru dipamerkan dalam Nokia World 2011 di London, Inggris.
LONDON, KOMPAS.COM – Nokia World yang digelar di Excel, London, Inggris, 26-27 Oktober 2011, juga menjadi ajang pembuktian langkah Nokia menjadi sebuah produsen tekonologi masa depan khususnya di bidang industri perangkat seluler. Seperti yang disebutkan oleh sang CEO, Stephen Elop bahwa Nokia merupakan perusahaan yang sangat fokus pada pemanfaatan teknologi jaringan NFC, sebuah aplikasi pun dikenalkan.
Penggunaan jaringan dengan bandwith rendah ini bisa diperlihatkan pada aplikasi akses pintu masuk untuk sarana transportasi publik misalnya. Calon penumpang cukup menempelkan ponsel pada sensor yang terpasang di pintu masuk, NFC akan memproses dan software akan memverifikasi. Hanya dalam hitungan sekitar dua detik, pintu terbuka.  Cara ini sangat efisien, calon penumpang tak perlu antre membeli tiket.  Ia hanya perlu mengisi ulang pulsa saja kelak. Mungkin saja untuk membuka pintu rumah Anda nanti memakai NFC.
Teknologi aplikatif ini dikembangkan oleh Nokia Research Center yang berlokasi di Espoo Finlandia. Anak bangsa menjadi tulang punggung di divisi ini. "Lihat saja hampir semua asli orang Finlandia," terang Regina Hutama Poli, Corporate Communcation Head Manager Nokia Indonesia.  Divisi ini menjadi bagian vital industri teknologi perangkat bergerak seperti ini. Mereka, para insinyur Nokia memanfaatkan tren teknologi seperti pada NFC, juga Bluetooth.  Aplikasi lain yang dikenalkan di Nokia World 2011 adalah high accuracy indoor positioning dalam tampilan tiga dimensi. Lewat aplikasi pengembangan ini, Anda bisa mendeteksi dan mencari sesuatu di dalam rumah, kantor, dan kawasan dalam ruang lainnya.
Prinsip teknologi ini sederhana. Untuk memastikan dimensi dalam ruang digunakan sensor. Jumlahnya tergantung kebutuhan. Tapi  antarsensor harus saling silang agar mendapatkan tampilan lebih akurat.  Gambar dimensi ruangan akan dikirimkan ke layar melalui sensor. Sementara untuk melakukan pendeteksian digunakan sebuah helikopter mainan yang akan meng-capture setiap sisi dan sudut ruangan. Heli bergerak lewat kontrol yangdilakukan oleh ponsel dengan sebuah aplikasi yang memanfaatkan Buetooth sebagai koneksi nirkabel.
Aplikasi ini juga bisa dipakai untuk mendeteksi karyawan yang bekerja dalam satu ruangan. Setiap karyawan mengenakan sebuah chip yang bisa dilepas. Kemudian lewat Bluetooth pula, masing-masing akan terdeteksi dengan warna yang berbeda. Di layar akan tampak posisi semua karyawan, warna dan nama setiap karyawan. Ini amat penting untuk mengontrol pekerjaan.
Selain mengenalkan teknologi aplikatif, Nokia juga memamerkan produk teknologi masa depan. Kali ini giliran tim device yang menyiapkan sebuah ponsel konsep dengan menggunakan bahan karet dan layar feksibel. Produk konsep yang nmengadopsi teknologi kinetik ini belum 100 persen jadi, lantaran baru menyediakan aplikasi  zooming foto dan mendengar musik yang semuanya bisa dioperasikan hanya dengan menekuk-nekuk bodi ponsel. Bahkan untuk mengeluarkan audio masih  memakai kabel ke speaker. Para insinyur itu mengatakan semua teknologi yang ada sekarang bisa diadopsikan di perangkat ini. 
Dua produk prototipe itu masih dalam proses. Yang pertama produk belayar lebar yang nantinya tetap mempertahankan teknologi kapasitif. Produk kedua berukuran kecil  berbentuk oval  namun meruncing di bagian lain. Seri ini akan lebih imajinatif, lantaran layarnya full seukuran permukaan ponsel. Jangan heran bila ketika foto di-zoom akan tampak memenuhi seluruh permukaan ponsel.  Tak pelak kedua produk ini menjadi bintang Nokia World selain tentu saja ponsel Windows Phone 7,5 Mango.
Di sektor navigasi dan peta, Nokia tampak ingin menjadi pionir untuk tampilan tiga dimensi. Bukan hanya pada sebuah peta kota namun peta bumi. Begitu pula dalam hal peningkatan performa audio. Nokia bahkan telah menyiapkan sebuah up grade audio telefoni berkualitas high definition.
Nokia Research Center menunjukkan kepada kita tentang dua hal. Sebuah teknologi aplikatif berbasis teknologi seluler dan tetap memanfaatkan bisnis inti perusahaan ini di masa mendatang demi memberikan kemudahaan bagi umat manusia. Kedua, menceritakan bahwa anak bangsa adalah aset dan harta penting, apalagi untuk negara yang pontensi sumber daya alamnya amat terbatas. Mereka bekerja lewat pengembangan teknologi bagi dunia.
Sumber :
FORSEL

0 komentar:

Posting Komentar

 
;